Subscribe:

Labels

Senin, 19 November 2012

Arti Nama Dalam Hidup

Tentu saja sangat berarti! Bayangkan kalo semua manusia di dunia ini gak punya nama. Mau manggil apa kita? Manusia pertama –Adam AS- saja sudah diajari menyebutkan nama-nama ketika di syurga. Begitu berartinya sebuah nama hingga dilekatkan pada diri seseorang sebagai harapan dan doa.

Dulu, sewaktu kecil, aku selalu bertanya pada Ibu tentang arti namaku. Beliau hanya bilang, “Pokoknya artinya bagus, nama itu murni Bapak sama Mamak yang ngasih.” Aku cuma manggut-manggut meski belum mengerti. Setelah belajar ngaji, baru kutahu kalau arti namaku itu: kekal, abadi. Fiufh…nama yang begitu berat bagiku. Kekal, apanya yang kekal? Abadi, tak ada yang abadi, kecuali Allah SWT! Lalu, apa namaku salah? Menyalahi kodrat sebagai manusia kah? Ya Allah, maafkan hamba dan kedua orang tua hamba.

Mengganti nama? Ah, rasanya tidak mungkin. Tak semudah itu. Lagipula, aku sudah terlanjur tua. Tapi, sebentar... Setelah belajar ngaji di ma’had, dan tau sedikit tentang ilmu nahwu, sharraf, dan bahasa Arab, baru kutahu kalau nama itu tak salah. Nama seperti Rahman, ‘Ali, ‘Aziiz, Hamiid, Haafidz, Rasyid, dan nama-nama yang mengandung arti sifat-sifat Allah boleh digunakan dengan menambahkan kata ‘Abdu di depannya. Contoh: Abdurrahmaan (hambaNya Yang Maha Pengasih), Abdurrasyiid (hambaNya Yang Maha Pembimbing), Abdul Hamiid (hambaNya Yang Maha Terpuji) dst. Nah, kalau wanita yang memakainya bisa menambahkan “Amatu” di depannya, contoh: Amatulloh, Amaturrohman, Amatul ‘Aziz, Amatul Ghofur, dst. Atau dengan menambah ta' marbuthoh di belakangnya, seperti Hafiidzah, Hamidah, Rasyidah dst itu tidak mengapa, karena sifat itu melekat pada wanita (muannassaliim). Sedangkan nama-nama Allah menggunakan isim atau dzomir mudzakkar (laki-laki). Begitulah kira-kira. Wallahu a'laamu...

Nah, pertanyaannya sekarang, kekal abadi dalam hal apa? Aku pun berpikir lagi. Kata kekal dan abadi dalam Al Quran memang ada. Selain untuk menyebut sifat Allah Yang Maha Kekal, ternyata ada kehidupan lain yang kekal, akhirat! Allah menggunakan kata “Khaalidiina fiihaa abadan” di beberapa tempat. Salah satunya dalam surah Al Bayyinah ayat 8 yang artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya surga-surga; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya". Selama dia mukmin, ia akan tetap merasakan indahnya syurga, meski terlebih dulu mencicipi panasnya api neraka. Sedang mereka yang tidak secuilpun beriman kepada Allah, maka nerakalah tempat kembalinya, dan dia kekal di sana, selamanya. Na’udzubillah…

Tetap saja nama itu terlalu berat bagiku, karena tak ada seorangpun yang bisa menjamin akan ke mana aku setelah mati (Wallahu a’laam). Tentu yang diharapkan orang tuaku dulu ketika memberi nama adalah akhir yang baik, kekal abadi di syurga. Dan itulah tugasku mengapa dulu aku bersedia untuk dilahirkan ke dunia dengan segala konsekuensi yang telah tertulis dalam kitab yang nyata. Tugas itu untuk beribadah kepadaNya, menjaga aqidah dan keimanan dalam dada hingga baik di penghujungnya, happy ending, khusnul khatimah. Aku yakin aku bisa! Karena aku punya Allah yang selalu membimbing langkahku dan tak pernah membiarkanku sendiri. Aku dikelilingi oleh saudara-saudara yang sholih-solihah yang senantiasa menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Semua menjadikan visi hidupku (bahagia di syurga) dan misi hidupku (ibadah, jihad, dakwah, dan ishlahul ummah) menjadi terasa ringan dan mudah. Tanpa kekuatan dari Allah dan nasehat dari ikhwah fillah semua, tentu nama yang kupikul akan semakin berat terasa. Alhamdulillah…

Oh ya, banyak temen-temen yang menganggapku misterius. Bukan hanya di dunia maya tapi juga di dunia nyata. Bahkan orang yang sering berinteraksi dan berada di sekelilingku belum mengenal siapa sosok ‘aku’ yang sebenarnya. Tipe tertutupkah? Atau tipe yang mudah sekali berubah? (Hehe..rahasia!). Asal temen-temen tahu, aku pun tak tahu. Dan itulah tugasku, menemukan “siapa aku” yang sebenarnya dengan memunguti mozaik-mozaik hidup yang tercecer di sepanjang usia. Meski proses untuk menjadi ‘aku’ itu harus kutempuh seumur hidup!

Kembali ke nama. Ada juga yang beranggapan bahwa aku sengaja mengaburkan identitas diri karena tak ingin dikenali. Yaah, itu hak pribadi. Tentang alasan memakai nama akhwatzone atau ukhtee tangguh, rasanya tulisan-tulisanku sudah terlalu banyak bicara untuk menjawab hal itu (kalau pembaca peka). Soal panggilan, teman-teman punya nama tersendiri buatku. Ada yang manggil ‘miss blue’, karena kecintaanku pada warna biru. Ada yang manggil ‘Najmi’, khusus nama ini diberikan oleh teman-teman sewaktu di ma’had dulu, mereka sering memergokiku sendirian di atas jemuran lantai tiga asrama sambil berbincang dengan bintang (Yup! Karena aku salah satu pengagumnya! Ada juga yang memanggilku Ummu Hamas, ini nama kunyah, karena jika nanti ditaqdirkan memiliki jundi, aku ingin menamainya Hamas! (deuh, lagi-lagi KTT "khayalan tingkat tinggi" ^__^). Kalau ida, nama itu mah memang nama panggilan akrab sejak dulu, diambil dari akhir nama asliku.

Dan kini aku semakin yakin dan optimis untuk berusaha meraih syurga, setelah seorang teman menunjukkan sebuah buku berjudul “Sejuta Nama untuk Putri Anda” karya Muhammad Ibrahim Salim di rumah baca Az-Zahra kemarin. Di sana tertera sebuah nama. Nama yang baru kusadari begitu indah terlebih setelah kubaca arti yang tertulis di bawahnya: 

“nama yang memberi inspirasi suatu harapan dan keyakinan untuk tetap survive, bertahan hidup dari segala cobaan. Menghembuskan suasana optimisme sepanjang masa. Anda boleh menggunakan nama Khalidah, Khaluda, atau Khalidiyah, semua mempunyai arti yang sangat baik, memberikan suatu harapan dan kepercayaan dalam mengarungi kehidupan dengan tetap optimis.” 

Subhaanallah, Allahu Akbar! Terima kasih Pak, Mak telah memberiku nama yang begitu indah. Semoga ruh optimis dan hamasah selalu melekat dalam diri dan hari-hariku. (Hehehe, gak salah kalo banyak yang bilang: bukan ida namanya kalo gak semangat!

0 komentar:

Posting Komentar